Manfaat Keong
Mengutip sebuah
tulisan pada Jurnal Warta Konservasi Vol. 14 No. 3, Juli 2006, sawah adalah
salah satu tipe lahan basah buatan yang berperan penting dalam menyediakan
jenis-jenis tanaman menyehatkan yang juga merupakan tempat hidup berbagai binatang
air, mulai dari Protozoa (binatang bersel tunggal) sampai vertebrata (binatang
bertulang belakang) seperti ikan dan katak. Moluska (keong-keongan dan kerang
serta kerabatnya) termasuk binatang yang memanfaatkan sawah sebagai tempat
hidupnya. Moluska yang hidp di perairan tawar dapat dijabarkan kedalam kelas
Gastropoda yang dikenal dengan nama keong (bercangkang tunggal) dan kelas
Pelecypoda/Bivalvia atau kerang (cangkangnya berkeping dua).
Berdasarkan telaah
pustaka, moluska air tawar yang pernah ditemukan hidup di perairan sawah ada
sebanyak 32 jenis (27 jenis Gastropoda dan 5 jenis Pelecypoda/Bivalia). Moluska
bercangkang tunggal terdiri dari dua kelompok yakni Operculata yang dilengkapi
operculum (penutup cangkang) dan Pulmonata yang tanpa operculum.
Keong Mas (pomacea
canaliculata) adalah siput sawah dengan
warna cangkang keemasan kadang dianggap hama tetapi berprotein tinggi. Keong
disebut hama karena menjadi pemakan tanaman padi di areal persawahan. Caranya,
keong menempelkan telurnya di batang padi. Ketika menetas, keong mengkonsumsi
batang padi sehingga tanaman padi akan mati dan mengancam petani terancam gagal
panen. Karena itu, keong mas disebut sebagai hama unggul karena memakan segala
tanaman terutama tanaman padi muda dan pembibitan.
Keong memiliki
kandungan gizi sangat tinggi karena daging keong mengandung
protein. Daging keong dapat diolah menjadi bahan makanan dengan teknik
pengolahan yang tepat sebagaimana pengolahan daging bekicot yang sudah lazim
dikonsumsi. Misalnya, daging keong bisa dibuat menjadi keripik, kerupuk,
satu, tepung hingga pupuk dan campuran pakan ternak. Dari segi kehalalan,
daging keong tidaklah haram karena keong hidup pada satu alam. Pada pandangan
fikih, hewan yang tidak bertulang belakang ini hidup di satu alam dianggap
halal.
Kandungan Gizi
Keong
Menurut Dr Ir
Sulistiono, MSc, Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) (harian Pelita,
Jum’at,13/4),kandungan gizi keong mas diketahui mengandung asam omega 3, 6 dan
9. Dari hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas berkisar antara
16 hingga 50 persen.
Di beberapa daerah, keong mas diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti sate, pepes, sambal keong, hingga kecap keong. Masyarakat juga percaya, keong mas dapat digunakan untuk mengobati penyakit lever meski belum ada pembuktian ilmiah mengenai khasiat ini.
Di beberapa daerah, keong mas diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti sate, pepes, sambal keong, hingga kecap keong. Masyarakat juga percaya, keong mas dapat digunakan untuk mengobati penyakit lever meski belum ada pembuktian ilmiah mengenai khasiat ini.
Selain banyak
mengandung protein, hewan dari keluarga moluska ini juga kaya akan kalsium.
Penggunaan keong mas untuk pakan itik terbukti mampu menaikkan hasil telur
hingga 80 persen. Pemberian pakan sekitar 4,5 persen tepung keong mas pada
peternakan sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang cukup baik dan
tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakan lain.
Sebagai pakan
ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25
hingga 75 persen memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuhan
harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak. Keong mas
juga berperan sebagai pengendali keong lain jenis Bulinus sp dan Biophalaria sp
yang merupakan inang perantara parasit trematoda yang menyebabkan penyakit
gatal-gatal dan schistosomiasis yang telah menginfeksi lebih dari 200 juta
penduduk tropis.
Keong mas mengandung
zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada
dagingnya. Berat daging satu ekor keong dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Keong
juga mengandung mikronutrien berupa mineral yakni kalsium yang berguna untuk
tubuh manusia. Bila diolah dengan cara tepat, keong dapat menjadi sumber protein
hewani yang berkualitas tinggi, meski berharga rendah di pasar tradisional.
Bahkan daging keong jauh lebih murah dibanding daging ayam, kambing, kerbau dan
daging sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar